Mimpi, cita, angan, khayalan coretan-coretan kecilku

Rabu, 29 Februari 2012

Profil and My WPAP

Perkenalkan namaku Dwi Katteleya Harwin Putri. Aku lahir pada tanggal 23 Agustus 1996. Berarti saat ini aku tela memasuki 05 tahun dan hampir 16 tahun. Aku tinggal di jalan bendungan Sutami 36 Malang kelurahan sumbersari ecamatan Lowokwaru. Aku adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Aku mempunyai kakak laki-laki yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Malang fakultas sejarah. Kakakku ini juga lulusan SMKN 4 Malang, tetapi ia mengambil jurusan Persiapan Grafika, sedangkan aq mengambil jurusan multimedia.
                Saat ini aku sedang menempuh pendidikan disalh satu SMK Negeri terkemuka di kota Malang yaitu SMKN 4 Malang, sekolah SMK berstandar internasional yang ada di kota Malang, aku mengambil jurusan Multimedia, jurusan yang sangat menyenangkan. Aku masuk di kelas X-MMd, kelas yang sangat menyenangkan, kelas yang sangat mengasyikkan, di kelas X-MMd aku memperoleh saudara-saudara dan sahabat- sahabat baru, aku juga mendapatkan sosok ibu kedua yang sangat sangat perfect yaitu IBU DWI SETYO RINI, meskipun kadang beliau sering marah-marah ke kelas kami, tapi beliau marah-marah karena kami memang salah, tapi aku sangat sangat sangat bersyukur mendapatkan wali kelas seperti Bu Dwi.
Terima Kasih Bu Dwi, karena Bu Dwi telah menjadi sosok ibu yang baik ke seluruh kelas X-MMd.

Selasa, 28 Februari 2012

BIOGRAFI CHAIRIL ANWAR

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil.


Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.

Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.

Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.

Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.

Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”

BIOGRAFI KAHLIL GIBRAN SANG PUJANGGA (MY IDOLA)

Kahlil Gibran atau Jubran Khalil Jubran adalah salah seorang sastrawan perantauan (Mahjar) beraliran romantik. Lahir 6 Januari 1883 di sebuah desa bernama Besharri, Lebanon Utara dan meninggal pada 1931 di usia 48 tahun.
Gibran adalah salah seorang pengikut Gereja Katholik Maronit. Ia berasal dari keluarga terpandang —kakeknya termasuk tokoh masyarakat di Besharri— namun hidup dalam kondisi kemiskinan secara ekonomis. Ayahnya bernama Khalil bin Gibran, seorang gembala yang memiliki kebiasaan memainkan Taoula, merokok narjille (pipa air), mengunjungi teman-temannya untuk sekedar mengobrol. Kadangkala ia juga minum arak dan berjalan-jalan di padang luas pegunungan Lebanon.
Sedangkan ibunya, Kamila, adalah anak terakhir dari seorang pendeta Maronit, Estephanos Rahmi, yang berstatus janda sebelum menikah dengan Khalil. Pernikahan Kamila dengan suami pertamanya, Hanna Abdel Salam, dikaruniai seorang putra bernama Peter. Sedangkan dari perkawinannya dengan suami kedua, yaitu Khalil bin Gibran, Kamila dianugerahi tiga anak. Selain Gibran diberi nama sama dengan nama ayahnya, Kamila juga melahirkan dua anak perempuan, yakni Mariana, dan Sultana. 
Akan tetapi, dalam kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan tidak menyurutkan gerak Gibran untuk mengenyam bangku sekolah. Mula-mula ia belajar banyak hal, terutama bahasa, musik, dan sedikit mengenal tentang seni lukis dari ibunya yang polyglot (menguasai bahasa Arab, Perancis, dan Inggris). Tatkala usianya masih terlalu kecil, si ibu memperkenalkan sebuah kisah dari negeri Arab yang cukup tersohor, Kisah Seribu Satu Malam, juga Tembang Perburuan (Hunting Song) karya Abu Nawas. Ini artinya, sejak kecil Gibran bergelut dengan pelajaran sastra.
Didasari keinginan kuat untuk mengurangi beban kemiskinan keluarga, pada tahun 1894, Peter, saudara tiri Gibran yang saat itu berusia 18 tahun mengutarakan keinginan untuk berimigrasi ke Amerika. Semula ibunya menolak rencana itu. Namun akhirnya sang ibu menyetujui dengan syarat keluarganya dapat berangkat secara bersama-sama. Hanya saja sang ayah menolak dengan alasan memelihara sedikit harta yang mereka miliki. Tetapi penolakan sang ayah itu tidak mengurangi niat Kamila, Gibran dan kedua saudaranya dengan dimotori Peter untuk terus berangkat ke Amerika.
Langkah tersebut memang lazim dilakukan oleh para penduduk Lebanon. Sebab, ada tiga alasan penting yang menjadi faktor pendorongnya, yaitu:
Pertama, keinginan untuk melepaskan diri dari tindakan represif Turki Usmani.
Kedua, untuk mencari modal atau memperbaiki perekonomian keluarga.
Ketiga, untuk kedua tujuan tersebut sekaligus.
Setelah menginjakkan kaki di Amerika, mereka menuju Boston di mana banyak penduduk asli Besharri dan Syiria membentuk koloni di China-town. Sang ibu, Peter, dan dua saudara perempuan Gibran bekerja mencari uang. Dia sendiri terpaksa masuk sekolah untuk memperoleh pendidikan lebih. Selama dua tahun bersekolah itulah, tampak kecerdasan dan kecemerlangan otak Gibran memukau gurunya. Ia selalu memperoleh nilai tertinggi di antara teman-teman “asing”nya di sana. Oleh sang guru, Gibran kemudian disarankan untuk menyingkat namanya menjadi “Kahlil Gibran” dari nama semula “Jubran Khalil Jubran”.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Amerika, Gibran bermaksud kembali ke Lebanon guna mendalami bahasa aslinya (bahasa Arab) dan mengenal banyak karya pemikir dan sastrawan Arab terdahulu. Setelah keinginannya dikabulkan oleh ibunya, dalam rentang waktu antara tahun 1896–1901, Gibran menempuh pendidikan di sebuah sekolah terkemuka, Madrasah Al-Hikmah, yang terletak di Beirut sekarang.
Di madrasah itu, Gibran belajar Hukum Internasional, ketabiban, musik dan sejarah Agama. Selama periode 1898 dia menjadi penyunting pada majalah sastra dan filsafat, Al Hakekat. Dengan bekal kemampuan Gibran dalam seni lukis dan didasari kekagumannya pada para pemikir besar Arab yang diketahuinya dalam kelas, pada 1900 Gibran membuat sketsa wajah penyair Islam periode awal seperti Abu Nawas, al-Mutanabbi, al-Farid dan Khansa (penyair besar perempuan dari Arab), juga wajah para filosof seperti Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina.
Selama itu pula ada sebuah kenangan indah yang mempengaruhi jiwanya secara mendalam, yaitu kisah cinta pertamanya dengan Hala Daher, seorang putri dari sebuah keluarga aistokrat di Lebanon. Oleh Gibran kisah itu lalu diabadikan dalam novelnya, The Broken Wings (1912).
Tetapi ketidaksetaran status sosial telah menjadi tembok yang membatasi cinta keduanya. Sejak saat itu, Kahlil berubah secara drastis. Hati dan cintanya yang terltka telah menjadikan dirinya sebagai seseorang yang membenci seluruh kehidupan tradisi perkawinan ketimuran yang diatur dalam “kasta-kasta” sosial.
Menginjak usianya ke-18 tahun, Gibran telah menyelesaikan studinya di Madrasah al-Hikmah dengan hasil sangat memuaskan. Namun, karena didorong keinginan memperluas ilmu dan wawasan serta mendalami seni lukis, dia memutuskan untuk berangkat ke Paris. Dalam perjalanannya itu, Gibran menyempatkan diri singgah di Yunani, Italia, dan Spanyol pada 1901.
Di Paris, Kahlil Gibran tinggal selama dua tahun. di kota inilah dia menulis buku Spirits Rebellious, sebuah buku yang terkenal dengan kritikannya terhadap keadaan sosial, para pejabat tinggi, pengurus keagamaan, juga cintanya yang kandas. Karena bukunya itu, Gibran sempat dikucilkan pihak Gereja Maronit dan diasingkan oleh pemerintah Turki di Lebanon. Keduanya juga membakar karyanya di berbagai tempat di Beirut.
Kemalangan Gibran tidak cukup sampai di sini. Tahun 1903 dia menerima surat dari saudaranya, Peter, yang memintanya untuk segera kembali ke Boston sebab adiknya, Sultana, meninggal akibat terserang penyakit Tuber Culosa (TBC) dan ibunya menderita sakit berat. Pada tahun yang sama di bulan Maret, Peter juga meninggal akibat wabah serupa.
Kepedihan Gibran serasa bertumpuk setelah ibunya yang tercinta turut menyusul kedua saudaranya menghadap Yang Kuasa, tepat tiga bulan setelah kematian Peter. Kehilangan sang ibu yang dicintainya membuat Gibran amat terpukul dan patah arang. Baginya, kini hanya tinggal Mariana, adik sekaligus kawan yang setia menemani di negeri orang. Secara historis, tampak bahwa realitas kemalangan yang dialaminya di Boston telah mempengaruhi seluruh karyanya di kemudian hari.
Ia mulai aktif menulis termasuk menulis beberapa artikel yang tersebar di berbagai media massa. Tulisan-tulisannya mampu mencengangkan pengagum sastra dunia, termasuk kritikus sastra Arab terkemuka, May Zaidah. Bermula dari polemik di media massa sejak 1912, ternyata sentuhan cinta keduanya mampu merekatkan jarak Amerika-Arab meski sampai akhir hayatnya, mereka tidak pernah saling bertemu

Kumpulan Kata-Kata mutiara Kahlil Gibran

Apabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)
 

"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)


"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)



"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu aku ingin mencintaimu dengan sederhana seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan."  (Kahlil Gibran)

Senandung Cinta (Kahlil Gibran)


Jiwa yang terkapar nada rindu mengusik kalbu
Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Nada kasih mengalir menembus sukma
Menyentuh batin mengalirkan sayang


Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Sungguh...betapa segala resah mendesah
Bimbang mengguncang dalam ketidak-abadian
Untuk siapa nada ini kan menyapa


Di relung jiwa bersemayam segala rasa
Terhempas risau, melayang hilang
Menjelajah hati menjawab tanya
Hadir membayang dalam bayang-bayang



Getar ujung jemari kabarkan kehadirannya
Nyata terasa getaran dijiwa.
Bening air mata, berkaca-kaca
Bak air telaga yang memantulkan gemerlap bintang


Sendu merayu ditengah heningnya malam
Bercengkrama bersama titik-titik embun
Membongkar dinginnya kabut rahasia
Hingga kebenaran, datang  menjelang


Nada lahir dari ujung renungan
Mengalun bersama kesunyian
Menepis semua kebisingan
Mengalir diantara mimpi dan bayangan


Adalah cinta terbawa nyata diantara alunan nada
Rindu memecah sepi, lantang bergemuruh menderu hati
Menabur mimpi, dalam hasrat menggebu di ujung rindu
Dibalik nada-nada cinta, aku menemukanmu

Keagungan Cinta (Kahlil Gibran)




Ketika air mata menitik di pipimu
Saat kau masih peduli terhadapnya
Dan dia tak lagi mempedulikanmu
Meski engkau  masih setia menantinya


Manakala dia bisa mencintai selain dirimu
Namun kau tetap tersenyum bahagia
Dan terucap jujur dari mulut, lalu berkata
Aku turut bahagia dalam kebahagiaanmu


Jika cinta bertepuk sebelah tangan, lepaskan tanganmu
Terbang dan kepakkan  sayapmu selebar angkasa biru 
Arungi luas alam bebas, hingga kau dapati tempat berteduh
Tuk tentukan arah, temukan cinta yang pernah hilang

Senin, 06 Februari 2012

Puisi untuk Mama

Mama
Engkau pelita dalam hidupku
Engkau penerang gelap malamku
Engkau malaikat dalam hidupku

Mama
Tiada kata yang bisa kuucapkan untuk membalas besar kasihmu
Kasihmu bagai sinar mentari yang tak pernah padam
Bagaikan api yang selalu menghangatkanku dalam kedinginan

Mama
Ku tahu, aku bukan anak yang sempurna
Aku belum bisa membahagiakanmu
Aku belum bisa membuatmu menumpahkan air mata bahagia karena melihat kesuksesanku

Kelak
Aku akan buktikan
Aku bisa membuat mama menumpahkan air mata bahagia melihatku sukses
Suatu saat nanti

Love you mam

By. Dwi Katteleya

SORGA (Chairil Anwar)


Seperti ibu dan nenekku juga
tambah ketujuh turunan yang lalu
aku minta pula supaya sampai di sorga
yang kata Masyumi dan Muhammadiyah bersungai
susu
dan bertabur bidadari beribu

Tapi ada suara menimbang dalam diriku,
nekat mencemooh: Bisakah kiranya
berkering dari kuyup laut biru,
gamitan dari tiap pelabuhan gimana?
Lagi siapa bisa mengatakan pasti
di ditu memang memang ada bidari
suaranya berat menelan seperti Nina, punya
kerlingnya Jati?

Malang, 23 Februari 1947

KEPADA KAWAN (Chairil Anwar)



Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah
serta rasa,

belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
Mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

30 November 1946

CINTAKU JAUH DI PULAU (Chairil Anwar)


Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri.

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
dngin membantu, laut terang, tapi terasa
dku tidak ‘kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri

1946

Persahabatan (Kahlil Gibran)

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

CINTA (Kahlil Gibran)

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia 
kan menyalibmu. 

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya. 

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu

Sekejap


Kau datang hanya sekejap
Meski sekejap, kau mampu membuat hatik terpikat
Kau mampu membuatku bahagia
Mampu membuatku terbang
Mampu membuatku terlena

Kini
Kau menghilang dengan cepat
Secepat tornado
Disaat kumulai mencintaimu
Disaat kumulai menyayangimu
Disaat kumulai menyukaimu

Kau menghilang meninggalkan sejuta kenangan indah
Meninggalkan seribu janji manismu
Dan meninggalkan sakit yang sangat

Sekejap yang menggoda
Meski sekejap mampu membuatku mengerti arti cinta
Mampu membuatku mengerti arti kasih sayang
Dan mampu mengajarkanku arti kebersamaan
By.Dwi Katteleya Harwin Putri




Minggu, 05 Februari 2012

Harapan Palsu

Ku tak menyangka
Ku tak mengira
Harapan palsuku terkabul
Harapan yang sangat sangat palsu
Harapan yang membuat hatiku hancur
Harapan yang membuat hatiku rapuh
Harapan yang menjerumuskanku pada jurang sakitku

Berharap kau pergi adalah harapan palsuku
Harapan yang sunggu sungguh bodoh
Harapan yang menyakitkanku
Kini semua terjadi
Kau pergi dengan sejuta kenangan manismu
Disaat ku sangat sangat membutuhkanmu

Butuhkanmu untukku bisa berdiri tegak
Butuhkanmu untukku bisa berdiri tegak
Butuhkanmu untukku bisa bernafas
Butuhkanmu untukku bisa tersenyum

Kini
Ku hanya bisa menyesali harapan palsuku
Kuhanya bisa meneteskan air mataku
Air mata yang tak pernah menetes saat ada dirimu
Ku hanya bisa mengenang kenangan indah kita lewat sebuah foto tua usang

Meski sakit, aku rela kau pergi
Meski rapuh, aku rela kau pergi
Aku hanya berharap
Harapan nyata yang tak palsu
Kau disana bahagia tanpaku
Kau bahagia dengannyadan kau tak akan lupakan kenangan indah kita berdua

by. Dwi Katteleya Harwin Putri

Jumat, 03 Februari 2012

Alasan Seseorang Mengalami Bad Mood dan Juga Cara Mengatasinya







Kadang kita pernah merasakan BM atau bisa dibilang Bad Mood. BM ada berbagai alasan, diantaranya yang bisa aku sajikan yaitu :
1. Biasanya sih bad mood datang di pagi hari ketika bangun tidur, biasanya disebabkan karena berakhirnya kenikmatan tidur dan harus kembali ke rutinitas seperti biasa, tapi bad mood ini biasanya hilang ketika kita selesai melakukan rutinitas di pagi hari seperti Shalat Shubuh, mandi, dan sarapan dan siap melakukan rutinitas
2. Atau biasanya dirasakan para perempuan yang sedang merasakan PMS (premenstrual syndrom) Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. 
3.Hasil penelitian di Universitas Melbourne, Australia menunjukkan bahwa makanan-makanan modern dan cepat saji seperti, cola, hamburger, dan makanan olahan lainnya bisa menyebabkan orang cepat mengalami bad mood
4. Biasanya sih juga ketika kita kena sial, atau ada peristiwa yang sangat tidak mengenakkan, misalnya saja ketika kita mendapat nilai jelek padahal kita belajar seharian.
5. Ada masalah dengan pacar, biasanya sih berantem.
6. biasanya sih ketika kita bosan
7. Ada masalah dengan temen
8. Ada masalah keluarga

Tips mengatasi bad mood yang sebagian menurut pengalamanku dan sebagian menurut 'Mbah Google' :
1. Duduklah dengan posisi senyaman mungkin atau se-rileks mungkin.
2. Ambil nafas dalam-dalam…sampai kondisi badan dan pikiran jadi tenang.
3. Setelah diri Anda nyaman, lalu pikirkan penyebab Anda menjadi bad mood.
4.  Setelah ketemu penyebabnya, ambil nafas dalam-dalam…, lalu ikhlaskan dan pasrahkan penyebab bad mood Anda pada Allah dan yakinlah b`hwa segalanya akan mudah bagi Allah untuk diselesaikan.
5. makan coklat karena rasa manisya akan mengurangi badmood
6. bercanda sama temen-temen, cara ini ampuh membuat ssi bad mood cepet kabur.



Rabu, 01 Februari 2012

Patah Hatiku Karenamu

Selepas kau pergi
Kau tinggalkan nyesek yang amat sangat di hati ini
Kau menyisakan galau yang menyiksa hati ini
Kau telah meninggalkan sakit hati

Silahkan, silahkan saja kau tersenyum bahagia diatas semua ini
tapi ingat, TUHAN tidak akan tinggal diam
TUHAN akan memberikan balasannya padamu atas apa yang kau lakukan padaku selama ini
Suatu saat nanti
TUHAN akan mengirimkan penggantimu yang jauh lebih baik darimu
Entah kapan waktunya

Aku tidak akan menyimpan dendam
Aku tidak akan menyimpan permusuhan
Aku ikhlas, pergilah bersamanya
Aku rela, alihkan cintamu padanya
Meskipun aku rela, aku ikhlas, tapi aku tidak akan menerimamu kembali padaku karena sakit ini masih membekas dalam lubuk hatiku yang terdalam

by. Dwi Katteleya

Puisi Galau

Lapuk kayu di sore hari
Selapuk hati ini karena telah kau permainkan
Lemahnya bayi menangis
Selemah diriku ini yang tak kuasa menahan air mata suci ini karena penghianatan cintamu
Galaunya induk burung yang menanti sang kekasih datang
Segalau hati ini karena kau tinggalkanku saat ku benar-benar butuhkanmu

Saat ini mungkin disana kau sedang tertawa lepas bagaikan serigala yang mendapatkan hewan terkaman saat kau  melihatku hancur karena kau hianati cinta suciku ini
Tapi ingat TUHAN tau apa maksudmu
TUHAN tidak akan tinggal diam
dengan apa yang sudah kau lakukan padaku
Ingat suatu saat nanti balasan akan datang

Dengan puisi ini aku tidak menuntut apapun darimu
Aku sudah tidak peduli padamu
Aku sudah ikhlaskan kau tidak disampingku lagi
Sekarang cari jalan hidupmu sendiri
Tanpa aku
Tanpa diriku yang selalu kau sakiti
Tanpa diriku yang selalu kau khianati

Aku ikhlas, aku rela, aku tidak akan menyimpan api dendam padamu

by. Dwi Katteleya



LOVE IS CINTA

TRUE LOVE
CINTA
Rasa yang benar-benar aneh
Rasa yang benar-benar ajaib
Rasa yang kadang membuat bahagia
Rasa yang kadang membuat sakit
Sakit yang lebih dari sakit biasa
CINTA
Lima hurufyang mempunyai arti begitu dalam
CINTA
Rasa yang membuat tangisan juga tawa
Tawa ketika cinta mendekat
Tangis ketika cinta menjauh dan merasa terkhianati cinta
CINTA
Adalah kesetiaan dan penghianatan
Kesetiaan bagi yang mengerti arti cinta
Dan penghianatan bagi yang ingin mempermainkan cinta dan juga belum mengerti arti cinta yang sesungguhnya
CINTA
Satu kata penuh makna
Bahagia dan patah hati
Bahagia apabila mendapatkan cinta sejati
Dan patah hati ketika mendapatkan cinta yang salah
CINTA
Bisa datang sebagai anugrah
Bisa datang sebagai bencana
Anugrah ketika mendapatkan cinta yang tepat
Dan bencana ketika cinta yang diharapkan menghianati
CINTA
Arti kata begitu luas
Seluas jagat raya
Perasaan yang manis, asem, legit, pahit, dan getir
Tanpanya hidup akan seperti blak krupuk kosong tak diisi

Love is amazing, magic, unique, and mystery
by. Dwi Katteleya